Muhammad Salman Farisyi (Salman)
Salman panggilan kesayangan kedua orang tuanya, yang lahir pada tanggal 15 Februari 2009 dan anak semata wayang, parasnya yang rupawan mampu menarik semua mata melirik kearahnya.
Salman memiliki berbagai bakat di bidang seni, seperti seni musik, lukis dan tarik suara dan ia pun tak ragu apalagi malu untuk menunjukkan kemampuannya di depan orang banyak
Awalnya kedua orang tua Salman sempat bingung, karena Salman di diagnosa oleh tim dokter bahwa Salman memiliki Autism Spectrum Disorder (ASD) dan mencari tempat yang tepat dan cocok untuk Salman melakukkan terapi untuk mengekspresikan kemampuannya dalam berkreasi di bidang seni, yang akhirnya Cikal Inklusif Edukation School di Lebak Bulus Jakarta Selatan menjadi tambatan hati kedua orang tua Salman dan Salman untuk belajar dan mengembangkan bakat melukisnya.
Hasil Salman sudah banyak yang terjual dan ia memiliki Galery sendiri untuk menampilkan hasil karyanya, dan ia juga pernah melakukkan pagelaran Pameran Tunggal di Hotel Sahid pada tahun 2022.
Pada Tahun 2023 Salman diberikan sebuah kesempatan untuk mengikuti beberapa exhibition di dalam dan luar negeri diantaranya ArtKyoto/ Tonom Sumi – Yagura, Nijo-jo Castle Kyoto Jepang, Masagi International Disability Art Exhibition Bandung, Bangkit Anak Indonesia di The Museum National Awakening, Bianglala Seribu Imaginasi di Bentara Budaya Building Jakarta dan Spectrum of Imagination, Hadiprana Art Center Jakarta.
Dan diantara gemulai hangat angin senja. Diujung hari dan sisa asa. Dirimu hadir bermahkota cahaya dan berkereta kencana. Sekejap itu pula, tulang renta menjadi muda. Pandangan mata pudar berkabut kini cerah kembali. Dirimu adalah pangeran dalam singgasana hatiku. Berparas tampan dan bermahkotakan permata kehidupan. Memelukku hangat sehangat pelukan senja di musim semi.
Selama musim masih ada. Dan semesta raya masih memberi kehidupan. Biarlah bunga – bunga cintaku bermekaran. Bukti kesetiaan cinta dan pengharapan
Untuk informasi lebih lanjut hubungi admin kami (klik me)